SISTEM TERSTRUKTUR


BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
                  
                   Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil.
                        Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

B.   Tujuan
         
          Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan tentang sistem terstruktur
2.      Menjelaskan tentang DFD
3.      Menjelaskan tentang ERD
     
                  









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistem Terstruktur

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu:
Ø  Dipandang dari metodologi yang digunakan:
Ø  Pendekatan Klasik (Classical Approach)
           mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di
          system life cycle.
Ø  Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
            menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan teknikteknik
            untuk mengembangkan sistem disamping tetap
            mengikuti ide dari system life cycle.
Ø  Dipandang dari sasaran yang dicapai:
Ø  Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)
            merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
            menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja,
            tanpa memperhatikan posisi dan sasaran keseluruhan
            organisasi
Ø  Pendekatan Sistem (Systems Approach)
            memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.
Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem:
Ø   Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
            dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional
            dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan
            kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke
            level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
            berdasarkan transaksi tersebut.
Ø  Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach)
            dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan
            strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan
            sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan
            analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses
            trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur
dan kontrol.
Dipandang dari Cara Mengembangkannya:
Ø  Pendekatan Sistem Menyeluruh
            merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara
            menyeluruh.
Ø   Pendekatan Moduler
            berusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau modul yang
            sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan
            dikembangkan.
Dipandang dari Teknologi yang digunakan:
Ø  Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
            menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan
            teknologi canggih. Memiliki resiko yang besar karena kecepatan
            perubahan teknologi.
Ø  Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)
            menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang
            memerlukannya saja pada saat itu dan hanya akan dikembangkan pada
            periode berikutnya dan disesuaikan dengan kebutuhan
Ø  Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan
            alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
            sistem yang terstruktur
Ø  Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada
            akhir pengembangan perangkat lunak dapat
            memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu,
            tidak melampaui anggaran biaya, mudah
            dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat
Ø  Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal
            untuk memecahkan masalah-masalah dalam
            aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang
            dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian
            dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan
            yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
            masalah.
Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi
menjadi :
Ø  Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada
            teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara
            jelas dan konsisten
Ø  Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi
            teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam
            hirarki modul-modul yang menghasilkan program komputer yang lebih
            kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara (dirubah)
Ø  Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi
            kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
Ø  Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada
            data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari
            bagaimana data tersebut akan diproses atau digunakan untuk
            menghasilkan informasi.
Ø  Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan
            proses, juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan    sistem informasi.
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur
Ø  memanfaatkan alat-alat pemodelan
            menggunakan model untuk menjelaskan berbagai
            sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi
            oleh pelanggan dan pengembang (sebagai alat
            komunikasi, eksperimentasi atau prediksi)
Ø  merancang berdasar modul
            modularisasi adalah proses yang membagi suatu
            sistem menjadi beberapa modul yang dapat
            beroperasi secara independent
Ø  bekerja dengan pendekatan top-down
            dimulai dari level atas (secara global) kemudian
            diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci)
Ø  dilakukan secara iterasi
            dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu
            banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan
            menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik
Ø  kegiatan dilakukan secara paralel
            pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan
            secara paralel, sehingga akan memperpendek waktu
            pengembangan sistem
Ø   menggunakan CASE (Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan)
            dengan CASE (computer aided software engineering)
            memungkinkan analis dapat membangun sistem dan
            menghasilkan executable secara otomatis
Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Ø  Alat yang digunakan dalam suatu metodologi
            umumnya berupa gambar atau diagram atau
            grafik agar lebih mudah dimengerti. Selain
            berbentuk gambar, alat yang digunakan juga
            tidak berupa gambar misalnya kamus data,
            struktur inggris, pseudocode atau formulirformulir
            untuk mencatat atau menyajikan data
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk Diagram
            a.Diagram HIPO (Hierarchy plus Input-Proces-Output)
            b.Diagram aliran data (DFD/Data Flow diagram)
            c.Diagram keterhubungan entitas (ERD/Entity Relationship
            Diagram)
            d.Diagram Perubahan status (STD/State Transition Diagram)
            e.Structured Chart
            f. Diagram SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
            g.Diagram Warnier/Orr
            h.Diagram Jakson’s
            i. Diagram UML
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code
     {algoritma utama}
     integer hari <- 5
     depend on (hari)
     1 : write(“hari senin”)
     break
     2 : write(“hari selasa”)
     break
     3 : write(“hari rabu”)
     break
     4 : write(“hari kamis”)
     break
     5 : write(“hari jumat”)
     break
     6 : write(“hari sabtu”)
     break
     7 : write(“hari minggu”)
     break
     default : write(“tidak ada hari ke : ”, hari)
     break
     {end depend on}
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code
       
B.   Data Flow Diagram

                        Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus
data (data flow diagram, DFD).
                        DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasidari sistem yang baik.

Komponen DFD
Beberapa komponen atau simbol yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1. external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
2. data flow (arus data)
3. process (proses)
4. data store (simpanan data)

KESATUAN LUAR
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan
output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari
berikut ini :
a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan teatpi di luar sistem yang
sedang dikembangkan
b. Orang atau sekelompok orang di organisasis tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
c. Suatu organisasi atau orang uang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok
d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
e. Sumber asli dari suatu transaksi
f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak
dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal, juga dapat diberi identifikasi
dengan huruf kecil di ujung kiri atas.
ARUS DATA
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem
d. Masukan untuk komputer
e. Komunikasi ucapan
f. Surat-surat atau memo
g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
Flowchart: Connector: 1
Proses
Order
Langganan
a


Langganan
 
dituliskan disamping garis panahnya.
                                         order langganan
Gambar. arus data yang mengalir dari kesatuan luar Langganan ke Proses Order
Langganan adalah dengan nama order langganan

Di dalam menggambar arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa konsep
penggambarannya sebagai berikut :

1. Konsep paket dari data (packet of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang
sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal. Mengapa ?
karena dua atau lebih data tersebut mengalir bersama-sama sebagai suatu paket.
Data yang mengalir bersama-sama harus ditunjukkan sebagai satu arus data,
walaupun misalnya terdiri dari beberapa dokumen. Contoh penggambaran arus
data yang tidak benar
a


Langganan

 
Flowchart: Connector: 1
Proses
Order
Langganan



                                   order langganan



                             pembayaran         
                                                                        
Gambar. arus data yang salah, karena dua buah data yang mengalir bersama harus
            ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal

Dua buah arus data ini, yaitu order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan
sebagai arus data yang tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan
pembayaran sebagai berikut ini
Flowchart: Connector: 1
Proses
Order
Langganan
a


Langganan

 
                                                                                                                       
                        order langganan
                                                dan pembayaran 



                                                                        
Gambar. arus data yang benar, karena dua buah data yang mengalir bersama
            ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal.

Bila dua buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti
mempunyai tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat
Flowchart: Connector: 1
Proses
Order
Langganandigambarkan sebagai berikut ini :
a


Langganan

 



                        order langganan           



Flowchart: Connector: 2
Proses
penerimaan
kas                            pembayaran

                                                                           
2. Konsep arus data menyebar (diverging data flow) Arus data yang menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan yang berbeda.
Flowchart: Connector: 1
Proses
penerimaan
kas
b



Gudang
 





                                        Tembusan              tembusan
                                                                                jurnal                      permintaan
                                                                                                                barang 
                      order penjualan              
                                        tembusan
                                                                                    kredit        
Flowchart: Connector: 3
Proses
verifikasi
kredit






Pada gambar terlihat bahwa arus data order penjualan mempunyai sebanyak 3
tembusan, yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke proses pembuatan
faktur, tembusan permintaan barang yang mengalir ke kesatuan luar gudang dan
tembusan kredit yang mengalir ke proses verifikasi kredit. Konsep arus data yang
menyebar ini menunjukkan bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan
permintaan barang dan tembusan kredit merupakan arus data yang mempunyai
struktur elemen yang sama, karena merupakan hasil dari tembusan arus data order
penjualan.

3. Konsep arus data mengumpul (converging data flow)
Arus data yang mengumpul menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari
sumber yang berbeda bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama

Flowchart: Connector: 1
Proses
pembuatan
faktur    
                          faktur                   
a


Langganan
 

                                                 
                                            pengiriman 
Flowchart: Connector: 2
Pembuatan
slip
pengepakan



                          
                                                      slip pengepakan        

        Arus data pengiriman merupakan hasil dari gabungan arus data faktur dan slip pengepakan. Arus data mengumpul ini jarang dibuat di DFD dan sebagai
Penggantinya.
4. Konsep sumber dan tujuan arus data

Semua arus data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses
(dapat salah satu atau kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke
bukan suatu proses atau berasal dari bukan suatu proses tetapi menuju ke suatu
proses atau berasal dari suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini
penting karena arus data adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan
digunakan untuk melakukan suatu proses.

PROSES

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD),
proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical
data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :

1. Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan
dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2. Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari
proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari
proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya
menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan,
merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi
proses di simbol proses.

3. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi
juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain
sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa
atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka
pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan
dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.

Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses
adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai
kemungkinan arus data dalam suatu proses

a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus
    data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan
    sebuah arus data
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebihdari
    sebuah arus data
suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data.

SIMPANAN DATA

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa
sebagai berikut ini :
a. Suatu file atau database di sistem komputer
b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang
d. Suatu tabel acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya

Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file
hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya memperjelas
simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan
seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang berguna sebagai acuan dalam merancang database.

Di dalam penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan beberapa hal,
sebagai berikut :

1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang
menggunakan atau merubah data di simpanan data adlah suatu proses.

2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses
update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa
proses :

a. menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam
simpanan data

b. menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data

c. merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di
simpanan data

3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa
proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media
simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual
berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu
simpanan data.

4. Untuk suatu porses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan
update simpanan data dapat dipilih salah satu penggambaran sebagai berikut ini

a. Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang
berlawanan dari simpanan data

b. Menggunakan arus data yang terpisah

Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat
gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan luar dapat
digambar lebih dari sebuah. Misalnya DFD sebagai berikut :
Supaya gambar dari DFD tidak ruwet karena banyaknya garis arus data yang saling
berpotongan, maka kesatuan luar dan simpanan data dapat digambarkan lebih dari
sebuah. Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis
miring (/) atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data dapat
diidentifikasi dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*).
Gambar. Duplikasi kesatuan luar
Gambar. Duplikasi simpanan data

Dengan menggambarkan ulang kesatuan luar dan simpanan data lebih dari sebuah,
maka garis-garis arus data yang berpotongan dapat dihindari, sehingga DFD akan
tampak tidak terlalu ruwet, seperti sebagai berikut ini :
Bentuk DFD
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan
DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada
bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan
proses-proses apa yang terdapat di sistem.

PHYSICAL DATA FLOW DIAGRAM (PDFD)

PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang
lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan
(dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan
menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat
digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem
akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja.
Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus
memuat sebagai berikut :

1. Proses-proses manual juga digambarkan

2. Nama dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor
formulir dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus data mungkin
juga menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya harian atau mingguan).
Dengan kata lain, nama dari arus data harus memuat keterangan yang cukup
terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja dari
sistem.

3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya kotak
in/out yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang beroperasi dengan
kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah data yang harus menunggu di buffer.

4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara
manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku
catatan, meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara komputerisasi misalnya
menunjukkan file urut, file ISAM, file database dan lain sebagainya.

5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu orang,
departemen, sistem komputer atau nama program komputer yang mengeksekusi
proses tersebut.

LOGICAL DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)

LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan
(sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan,
tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu
proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang
diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang
diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika
terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih
mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD.
Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan
kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses
yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

Syarat Pembuatan

Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah
sebagai berikut ini :

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat
di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di
luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan
sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari
proses sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.



Kesatuan luar                         Input                                    Output       
Langganan                           Order langganan                 -
Bagian gudang                                -                                   Tembusan permintaan                                                                                                       persedian
Bagian pengiriman             Tembusan jurnal                 Faktur, tembusan kredit dan
                                                                                                tembusan jurnal
Manajer kredit                                   -                                   Status piutang
 


3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD
merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba
untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top
level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (disebut dengan
lower level).
DFD yang pertama kali digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini
disebut context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar
dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiaptiap
proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan
disebut dengan level
1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap
proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.

PERBEDAAN DFD DENGAN BAGAN ALIR

DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flow-chart). Perbedaannya adalah sebagai
berikut :

1. proses di DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat
dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DFD dibandingkan dengan
bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya
kegiatan-kegiatan proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel
atau serentak, sehingga DFD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan
lebih mengena.

2. DFD lebih menunjukkan arus data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih
menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus
dari algoritma.

3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan
(decision), sedang bagan alir menunjukkannya.

KETERBATASAN DFD

Walaupun DFD mempunyai kebaikan-kebaikan, yaitu dapat menggambarkan
sistem secara terstruktur dengan memecah-mecah menjadi level lebih rendah
(decomposition), dapat menunjukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan
proses paralel di sistem, dapat menunjukkan simpanan data, dapat menunjukkan
kesatuan luar, tetapi DFD juga mempunyai keterbatasan. Keterbatasan DFD adalah
sebagai berikut :

1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop)
2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision)
3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan
A. Ziya Aktas memberikan pemecahan untuk keterbatasas DFD ini, yaitu
dengan menambahkan penggunaan operational operator (operator
hubungan), sehingga kemampuan DFD dapat lebih ditingkatkan. Operator
hubungan ini adalah :

C. Entity Relationship Diagram      
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam  basis data  berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.                       ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu  basis data  yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

 

2). Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

 

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.. 

                                                                                    
                
                                                 









BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
                  
          DFD,ERD dan Sistem terstruktur saling berhubungan. Dimana ERD di gunakan sebagai penjelas hubungan antar data dalam basis data, sedangkan DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir






DAFTAR PUSTAKA





0 komentar:

Posting Komentar

Kaidar Billy Yachsie. Diberdayakan oleh Blogger.