BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena
banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan
akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.
Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya
dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan
sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan
pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik
supaya membuatnya berhasil.
Pendekatan ini yang
dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured
approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga
hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah :
1. Menjelaskan
tentang sistem terstruktur
2. Menjelaskan
tentang DFD
3. Menjelaskan
tentang ERD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Terstruktur
Terdapat beberapa
pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu:
Ø Dipandang
dari metodologi yang digunakan:
Ø Pendekatan
Klasik (Classical Approach)
mengembangkan sistem dengan
mengikuti tahapan-tahapan di
system life cycle.
Ø Pendekatan
Terstruktur (Structured Approach)
menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan
teknikteknik
untuk mengembangkan sistem disamping tetap
mengikuti ide dari system life cycle.
Ø Dipandang
dari sasaran yang dicapai:
Ø Pendekatan
Sepotong (Piecerneal Approach)
merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu
saja,
tanpa memperhatikan posisi dan sasaran keseluruhan
organisasi
Ø Pendekatan
Sistem (Systems Approach)
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintegrasi
untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.
Dipandang dari cara
menentukan kebutuhan dari sistem:
Ø Pendekatan
Bawah Naik (Bottom Up Approach)
dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional
dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan
kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke
level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tersebut.
Ø Pendekatan
Atas Turun (Top Down Approach)
dimulai dari level atas organisasi, yaitu level
perencanaan
strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan
sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan
analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses
trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data,
prosedurprosedur
dan kontrol.
Dipandang dari Cara
Mengembangkannya:
Ø Pendekatan
Sistem Menyeluruh
merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak
secara
menyeluruh.
Ø Pendekatan
Moduler
berusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau
modul yang
sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan
dikembangkan.
Dipandang dari Teknologi
yang digunakan:
Ø Pendekatan
Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
menggunakan
teknologi canggih. Memiliki resiko yang besar karena
kecepatan
perubahan teknologi.
Ø Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah)
menerapkan teknologi canggih hanya untuk
aplikasi-aplikasi yang
memerlukannya saja pada saat itu dan hanya akan
dikembangkan pada
periode
berikutnya dan disesuaikan dengan kebutuhan
Ø Pendekatan
terstruktur mengenalkan penggunaan
alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
sistem yang terstruktur
Ø Tujuan
pendekatan terstruktur adalah agar pada
akhir pengembangan perangkat lunak dapat
memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu,
tidak melampaui anggaran biaya, mudah
dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat
Ø Teknik
terstruktur, merupakan pendekatan formal
untuk memecahkan masalah-masalah dalam
aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang
dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian
dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan
yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
masalah.
Dalam
hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi
sistem informasi, teknik terstruktur terbagi
menjadi :
Ø Pemrograman
terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada
teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program
secara
jelas dan konsisten
Ø Desain
terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi
teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar
ke dalam
hirarki modul-modul yang menghasilkan program komputer
yang lebih
kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara
(dirubah)
Ø Analisis
Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi
kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan
dewasa ini.
Ø Pemodelan
Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada
data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja
terlepas dari
bagaimana data tersebut akan diproses atau digunakan
untuk
menghasilkan informasi.
Ø Rekayasa
Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan
proses, juga memberikan penekanan baru terhadap
pentingnya perencanaan sistem
informasi.
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur
Ø memanfaatkan
alat-alat pemodelan
menggunakan model untuk menjelaskan berbagai
sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi
oleh pelanggan dan pengembang (sebagai alat
komunikasi, eksperimentasi atau prediksi)
Ø merancang
berdasar modul
modularisasi adalah proses yang membagi suatu
sistem menjadi beberapa modul yang dapat
beroperasi secara independent
Ø bekerja
dengan pendekatan top-down
dimulai dari level atas (secara global) kemudian
diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci)
Ø dilakukan
secara iterasi
dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik,
terlalu
banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan
menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan
baik
Ø kegiatan
dilakukan secara paralel
pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan
secara paralel, sehingga akan memperpendek waktu
pengembangan sistem
Ø menggunakan
CASE (Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan)
dengan CASE (computer aided software engineering)
memungkinkan analis dapat membangun sistem dan
menghasilkan executable secara otomatis
Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Ø Alat yang
digunakan dalam suatu metodologi
umumnya berupa gambar atau diagram atau
grafik agar lebih mudah dimengerti. Selain
berbentuk gambar, alat yang digunakan juga
tidak berupa gambar misalnya kamus data,
struktur inggris, pseudocode atau formulirformulir
untuk mencatat atau menyajikan data
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk Diagram
a.Diagram HIPO (Hierarchy plus Input-Proces-Output)
b.Diagram aliran data (DFD/Data Flow diagram)
c.Diagram keterhubungan entitas (ERD/Entity Relationship
Diagram)
d.Diagram Perubahan status (STD/State Transition Diagram)
e.Structured Chart
f. Diagram SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
g.Diagram Warnier/Orr
h.Diagram Jakson’s
i. Diagram UML
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code
{algoritma
utama}
integer
hari <- 5
depend
on (hari)
1
: write(“hari senin”)
break
2
: write(“hari selasa”)
break
3
: write(“hari rabu”)
break
4
: write(“hari kamis”)
break
5
: write(“hari jumat”)
break
6
: write(“hari sabtu”)
break
7
: write(“hari minggu”)
break
default
: write(“tidak ada hari ke : ”, hari)
break
{end
depend on}
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code
B. Data Flow
Diagram
Ide
dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang
baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E.
Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk
menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973
juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem
matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu
sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti
yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis,
penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai
sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan
notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal
dengan nama diagram arus
data (data flow diagram, DFD).
DFD
sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya
file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD
merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus
data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga
merupakan dokumentasidari sistem yang baik.
Komponen
DFD
Beberapa
komponen atau simbol yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1.
external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
2. data
flow (arus data)
3. process
(proses)
4. data
store (simpanan data)
KESATUAN
LUAR
Setiap
sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem
dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan
output
kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan
(entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem
lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
menerima
output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari
berikut
ini :
a. Suatu
kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan teatpi di luar sistem yang
sedang
dikembangkan
b. Orang
atau sekelompok orang di organisasis tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
c. Suatu
organisasi atau orang uang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan,
pemasok
d. Sistem
infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
e. Sumber
asli dari suatu transaksi
f.
Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem
Suatu
kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak
dengan
sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal, juga dapat diberi identifikasi
dengan huruf kecil di ujung
kiri atas.
ARUS DATA
Arus data
(data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara
proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity).
Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem
atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
a.
Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
b. Laporan
tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c.
Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem
d. Masukan
untuk komputer
e.
Komunikasi ucapan
f.
Surat-surat atau memo
g. Data
yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
h. Suatu
isian yang dicatat pada buku agenda
i.
Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain
Arus data
sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
|
order
langganan
Gambar.
arus data yang mengalir dari kesatuan luar Langganan ke Proses Order
Langganan
adalah dengan nama order langganan
Di dalam
menggambar arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa konsep
penggambarannya
sebagai berikut :
1. Konsep
paket dari data (packet of data)
Bila dua
atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang
sama, maka
harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal. Mengapa ?
karena dua
atau lebih data tersebut mengalir bersama-sama sebagai suatu paket.
Data yang
mengalir bersama-sama harus ditunjukkan sebagai satu arus data,
walaupun
misalnya terdiri dari beberapa dokumen. Contoh penggambaran arus
data yang
tidak benar
|
||||
order langganan
pembayaran
Gambar.
arus data yang salah, karena dua buah data yang mengalir bersama harus
ditunjukkan sebagai arus data yang
tunggal
Dua buah
arus data ini, yaitu order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan
sebagai
arus data yang tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan
pembayaran sebagai berikut ini
|
order langganan
dan
pembayaran
Gambar.
arus data yang benar, karena dua buah data yang mengalir bersama
ditunjukkan sebagai arus data yang
tunggal.
Bila dua
buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti
mempunyai
tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat
digambarkan
sebagai berikut ini :
|
order
langganan
pembayaran
2. Konsep
arus data menyebar (diverging data flow) Arus data yang menyebar menunjukkan
sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan yang
berbeda.
|
|||||
Tembusan tembusan
jurnal permintaan
barang
order
penjualan
tembusan
kredit
Pada
gambar terlihat bahwa arus data order penjualan mempunyai sebanyak 3
tembusan,
yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke proses pembuatan
faktur,
tembusan permintaan barang yang mengalir ke kesatuan luar gudang dan
tembusan
kredit yang mengalir ke proses verifikasi kredit. Konsep arus data yang
menyebar
ini menunjukkan bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan
permintaan
barang dan tembusan kredit merupakan arus data yang mempunyai
struktur
elemen yang sama, karena merupakan hasil dari tembusan arus data order
penjualan.
3. Konsep
arus data mengumpul (converging data flow)
Arus data
yang mengumpul menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari
sumber yang berbeda bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang
sama
faktur
|
pengiriman
slip
pengepakan
Arus data pengiriman merupakan hasil dari
gabungan arus data faktur dan slip pengepakan. Arus data mengumpul ini jarang
dibuat di DFD dan sebagai
Penggantinya.
4. Konsep
sumber dan tujuan arus data
Semua arus
data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses
(dapat
salah satu atau kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke
bukan
suatu proses atau berasal dari bukan suatu proses tetapi menuju ke suatu
proses
atau berasal dari suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini
penting
karena arus data adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan
digunakan untuk melakukan suatu proses.
PROSES
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data
yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD),
proses
yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical
data flow
diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Suatu
proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya
tumpul
Setiap proses harus diberi penjelasan yang
lengkap meliputi berikut ini :
1.
Identifikasi proses
Identifikasi
ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan
dari
proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama
proses
Nama
proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari
proses
harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari
proses
biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya
menghitung,
membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan,
merekam
dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi
proses di
simbol proses.
3.
Pemroses
Untuk PDFD
yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi
juga
proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain
sebagainya,
maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa
atau dimana
suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD
yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka
pemroses
dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan
dapat juga untuk menyebutkan nama dari
program yang melakukan prosesnya.
Suatu proses
terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses
adalah
juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai
kemungkinan arus data dalam suatu proses
a. Suatu
proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus
data
b. Suatu
proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan
sebuah
arus data
c. Suatu
proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebihdari
sebuah
arus data
suatu proses harus menerima arus data dan
menghasilkan arus data.
SIMPANAN
DATA
Simpanan
data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa
sebagai
berikut ini :
a. Suatu
file atau database di sistem komputer
b. Suatu
arsip atau catatan manual
c. Suatu
kotak tempat data di meja seseorang
d. Suatu
tabel acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan
data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya
Nama dari
data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file
hutang, file
arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya memperjelas
simpanan
data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan
seperti
misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk
LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang
berguna sebagai acuan dalam merancang database.
Di dalam
penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan beberapa hal,
sebagai
berikut :
1. Hanya
proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang
menggunakan
atau merubah data di simpanan data adlah suatu proses.
2. Arus
data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses
update
terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa
proses :
a. menambah
atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam
simpanan
data
b.
menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data
c. merubah
nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di
simpanan
data
3. Arus
data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa
proses
tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media
simpanan
data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari
suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual
berarti
mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu
simpanan
data.
4. Untuk
suatu porses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan
update
simpanan data dapat dipilih salah satu penggambaran sebagai berikut ini
a.
Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang
berlawanan
dari simpanan data
b.
Menggunakan arus data yang terpisah
Untuk
menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat
gambar di
DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan luar dapat
digambar
lebih dari sebuah. Misalnya DFD sebagai berikut :
Supaya
gambar dari DFD tidak ruwet karena banyaknya garis arus data yang saling
berpotongan,
maka kesatuan luar dan simpanan data dapat digambarkan lebih dari
sebuah.
Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis
miring (/)
atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data dapat
diidentifikasi
dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*).
Gambar.
Duplikasi kesatuan luar
Gambar.
Duplikasi simpanan data
Dengan
menggambarkan ulang kesatuan luar dan simpanan data lebih dari sebuah,
maka
garis-garis arus data yang berpotongan dapat dihindari, sehingga DFD akan
tampak
tidak terlalu ruwet, seperti sebagai berikut ini :
Bentuk DFD
Terdapat 2
bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan
DFD logika
(Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada
bagaimana
proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan
proses-proses
apa yang terdapat di sistem.
PHYSICAL
DATA FLOW DIAGRAM (PDFD)
PDFD lebih
tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang
lama).
Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan
(dengan
cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan
menggunakan
PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat
digambarkan
dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem
akan dapat
memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja.
Untuk
memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus
memuat
sebagai berikut :
1.
Proses-proses manual juga digambarkan
2. Nama
dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor
formulir
dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus data mungkin
juga
menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya harian atau mingguan).
Dengan
kata lain, nama dari arus data harus memuat keterangan yang cukup
terinci
untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja dari
sistem.
3.
Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya kotak
in/out
yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang beroperasi dengan
kecepatan
berbeda, sehingga ada sebuah data yang harus menunggu di buffer.
4. Nama
dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara
manual
atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku
catatan,
meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara komputerisasi misalnya
menunjukkan
file urut, file ISAM, file database dan lain sebagainya.
5. Proses
harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu orang,
departemen,
sistem komputer atau nama program komputer yang mengeksekusi
proses
tersebut.
LOGICAL
DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)
LDFD lebih
tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan
(sistem
yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan,
tetapi
penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu
proses-proses
apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang
diusulkan
belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang
diusulkan
terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika
terlebih
dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih
mengena
dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD.
Untuk
sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan
kebutuhan
proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses
yang
digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
Syarat
Pembuatan
Pedoman
bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah
sebagai
berikut ini :
1.
Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang
terlibat
di sistem.
Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di
luar
bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan
sumber
arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari
proses
sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2.
Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
Kesatuan luar Input Output
Langganan Order langganan -
Bagian
gudang - Tembusan
permintaan persedian
Bagian
pengiriman Tembusan jurnal Faktur, tembusan kredit dan
tembusan
jurnal
Manajer kredit - Status
piutang
3.
Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD
merupakan
alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba
untuk
menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top
level) dan
memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (disebut dengan
lower
level).
DFD yang
pertama kali digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini
disebut
context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar
dengan
lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiaptiap
proses di
overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan
disebut dengan level
1.
Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci lagi dan
disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap
proses tidak dapat digambar
lebih terinci lagi.
PERBEDAAN
DFD DENGAN BAGAN ALIR
DFD sangat
berbeda dengan bagan alir (flow-chart). Perbedaannya adalah sebagai
berikut :
1. proses
di DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat
dilakukan
serentak. Hal ini merupakan kelebihan DFD dibandingkan dengan
bagan alir
yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya
kegiatan-kegiatan
proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel
atau
serentak, sehingga DFD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan
lebih
mengena.
2. DFD
lebih menunjukkan arus data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih
menunjukkan
arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus
dari
algoritma.
3. DFD
tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan
(decision),
sedang bagan alir menunjukkannya.
KETERBATASAN
DFD
Walaupun
DFD mempunyai kebaikan-kebaikan, yaitu dapat menggambarkan
sistem
secara terstruktur dengan memecah-mecah menjadi level lebih rendah
(decomposition),
dapat menunjukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan
proses
paralel di sistem, dapat menunjukkan simpanan data, dapat menunjukkan
kesatuan
luar, tetapi DFD juga mempunyai keterbatasan. Keterbatasan DFD adalah
sebagai
berikut :
1. DFD
tidak menunjukkan proses perulangan (loop)
2. DFD
tidak menunjukkan proses keputusan (decision)
3. DFD
tidak menunjukkan proses perhitungan
A. Ziya
Aktas memberikan pemecahan untuk keterbatasas DFD ini, yaitu
dengan
menambahkan penggunaan operational operator (operator
hubungan),
sehingga kemampuan DFD dapat lebih ditingkatkan. Operator
hubungan ini adalah :
C. Entity Relationship Diagram
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar
data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga
simbol yang digunakan, yaitu :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini
biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan
yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah
entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat
digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara
dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data
yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu
yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to
many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to
many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DFD,ERD
dan Sistem terstruktur saling berhubungan. Dimana ERD di gunakan sebagai
penjelas hubungan antar data dalam basis data, sedangkan DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar